Kamis, 07 Mei 2015

Sejarah Nusa Tenggara Barat



Sejarah Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai provinsi dimulai sejak pembentukannya sebagai provinsi tersendiri pada tahun 1958. Awalnya, selepas proklamasi kemerdekaan, NTB merupakan bagian dari Negara Indonesia Timur  (NIT) dalam konsepsi negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Kemudian  menjadi bagian dari Provinsi Sunda Kecil setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia bersama Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). (www.ntbprov.go.id).  Secara resmi NTB mendapat status sebagai provinsi dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tanggal 14 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Bali, NTB dan NTT. Dengan pembentukan provinsi tersebut pemerintah pusat menunjuk Moh. Ruslan Tjakraningrat  sebagai Gubernur NTB yang pertama. 
Selepas periode perdana ini berturut-turut NTB dipimpin oleh HR Wasita Kusuma, Warsito, Harun Al Rasyid, HL. Serinata. Sedangkan untuk saat ini kursi  gubernur NTB dijabat oleh HM. Zainul Majdi yang tengah menjalankan periode kedua masa jabatanya.
Secara geografis NTB terletak antara 08° 10´-09° 05’ Lintang Selatan dan 115° 46’-119° 05’ Bujur Timur.  Terdiri atas dua pulau besar Lombok dan Sumbawa yang terbagi menjadi delapan kabupaten dan dua kotamadya, 116 kecamatan, 1.146 desa dan kelurahan. Dari data tersebut BPS mencatat jumlah penduduk NTB tahun 2013 mencapai 4.587.562 jiwa. ( NTB dalam Angka 2013). Selain dua pulau utama tersebut NTB merupakan provinsi kepulauan yang juga terdiri atas 332 pulau kecil dengan luas daratan secara keseluruhan  mencapai 20.153,20 kilometer persegi. Dengan jumlah pulau tersebut NTB memiliki garis pantai sepanjang 2.333 kilometer dengan aneka potensi kekayaan dan keindahan alam yang dimilikinya.  Daerah ini berbatasan dengan Laut Jawa dan Laut Flores di sisi utara, Samudera Hindia di selatan, Selat Sape di Timur dan Selat Lombok di tepi barat. (NTB Dalam Angka 2009).


Kondisi topografi NTB bervariasi mulai dari 0 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan puncak daratan tertinggiberada pada 3726 mdpl yakni puncak Gunung Rinjani di Pulau Lombok.  Sementara itu di pulau Sumbawa daratan tertinggi ada pada puncak Gunung Tambora, yakni 2775 mdpl. Kondisi ini membuat NTB secara fisiografi  dapat diklasifikasikan datar, landai, bergelombang dan bergunung-gunung.  Selain dua gunung utama di atas NTB masih memiliki sejumlah dataran tinggi yang menyimpan aneka potensi alam. Di Pulau Lombok terdapat Gunung Mareje, Timanuk, Nangi, Perigi, Pelawangan dan Gunung Baru. Adapun di Sumbawa  terdapat pegunungan Batu Lanteh, Sangeang Api, Tukan, Jaran Pusang, Soromandi/Donggo, Dadu, Pajo dan Gunung Sambi. (Bapeda NTB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar