Selasa, 05 Mei 2015

Jenis-jenis Pariwisata

Salah Wahab (2003:6-7) menggolongkan pariwisata dalam beberapa bentuk yaitu:
a.   Menurut jumlah orang yang bepergian
-    Pariwisata Individu, yakni hanya seorang atau satu keluarga yang bepergian.
-    Pariwisata Rombongan, yakni sekelompok orang yang biasanya terikat oleh hubungan- hubungan tertentu kemudian melakukan perjalanan bersama-sama.

b.    Menurut maksud bepergian
-     Pariwisata Rekreasi atau Pariwisata Santai, yaitu untuk memulihkan kemampuan fisik dan mental peserta wisata dan memberikan kesempatan rileks bagi mereka dari kebosanan dan keletihan kerja selama di tempat rekreasi.
-     Pariwisata Budaya, yaitu untuk memperkaya informasi dan pengetahuan tentang negara lain dan untuk memuaskan kebutuhan hiburan.
-     Pariwisata Pulih Sehat, yang memuaskan kebutuhan
perawatan medis di daerah atau tempat lain dengan fasilitas penyembuhan.
-     Pariwisata Sport, yang akan memuaskan hobi orang-orang seperti mengail ikan, berburu binatang liar, menyelam ke dasar laut, bermain ski, bertanding dan mendaki gunung.
-     Pariwisata Temu Wicara, pariwisata konvensi mencakup pertemuan-pertemuan ilmiah, seprofesi, dan bahkan politik.

c.         Menurut alat transportasi
-          Pariwisata Darat (bus, mobil pribadi, kereta api)
-          Pariwisata Tirta (laut, danau, sungai)
-          Pariwisata Dirgantara
d.        Menurut letak geografis
-     Pariwisata Domestik Nasional, menunjukkan arus wisata yang dilakukan oleh warga dan  penduduk asing yang bertugas di sana, yang terbatas dalam suatu negara tertentu.
-     Pariwisata Regional, yakni kepergian wisatawan terbatas pada beberapa negara yang membentuk suatu kawasan pariwisata, misalnya perjalanan wisatawan di negara-negara Eropa Barat.
-     Pariwisata Internasional, yang meliputi gerak wisatawan dari satu negara ke negara lain di dunia.
e.         Menurut umur (umur membedakan kebutuhan dan kebiasaan)
-          Pariwisata Remaja
-          Pariwisata Dewasa
f.        Menurut jenis kelamin
-          Pariwisata Pria
-          Pariwisata Wanita
g.       Menurut tingkat harga dan tingkat sosial
-          Pariwisata Taraf Lux
-          Pariwisata Taraf Menengah
-          Pariwisata Taraf Jelata

Disamping bentuk, Nyoman S. Pendit (1999:42-44) membagi pariwisata ke dalam beberapa jenis yaitu 
  1. Wisata Budaya :Wisata budaya merupakan perjalanan wisata ke tempat lain atau ke luar negeri yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui dan mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni masyarakat di lokasi yang dituju. 
  2. Wisata Kesehatan : Wisata kesehatan dapat diartikan sebagai perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani. Objek wisatanya antara lain mata air panas, tempat dengan iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas- fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, balai kesehatan dan lainnya.
  3. Wisata Olahraga :Konsep wisata olahraga adalah perjalanan yang ditujukan untuk berolahraga atau sengaja mengambil bagian dalam kegiatan olahraga baik resmi maupun tidak di suatu tempat. Misalnya Asian Games, Olimpiade, Thomas Cup, memancing, berenang dan lainnya.
  4. Wisata Komersial : Wisata komersial merupakan perjalanan dengan tujuan untuk mengunjungi kegiatan-kegiatan komersial seperti pameran, bussines expo dan pekan raya yang bersifat komersil.
  5. Wisata Industri : Wisata Industri dapat dicontohkan seperti kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, ke suatu daerah atau kompleks perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. 
  6.   Wisata Politik : Wisata politik yakni kegiatan  perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian aktif dalam peristiwa kegiatan politik baik di dalam negeri maupun mancanegara. Misalnya menghadiri perayaan 17 Agustus di Jakarta, penobatan raja, kongres dan lainnya. 
  7. Wisata Konvensi : Wisata konvensi dapat diartikan sebagai perjalanan ke satu wilayah dengan tujuan untuk menghadiri kegiatan-kegiatan konvensi seperti rapat kerja, musyawarah nasional dan sebagainya. Contoh pertemuan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC, KTT Asean dan lainnya. Dewasa ini wisata konvensi lebih dikenal dengan sebutan wisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions). Yakni wisata yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan pertemuan dan eksibisi yang mempertemukan banyak oranng. 
  8. Wisata Sosial :Wisata sosial bisa dijelaskan sebagai pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan. Misalnya, bagi kaum buruh, petani atau anak­ panti asuhan. 
  9. Wisata Pertanian:Wisata jenis ini dapat dicontohkan seperti perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan, dan sebagainya untuk tujuan studi maupun riset. 
  10. Wisata Maritim atau Bahari:Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga di air, seperti liburan di pantai, teluk, atau laut. Aktivitasnya dapat berupa berjemur, memancing, berlayar, lomba renang, kompetisi perahu, berselancar dan lainnya. 
  11.  Wisata Cagar Alam:Jenis wisata ini  mengkhususkan pada kunjungan ke daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan, dengan tujuan untuk menikmati keindahan alam, menghirup udara segar, melihat berbagai binatang atau tumbuhan. 
  12. Wisata Buru : Jenis ini banyak dilakukan di negeri- negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. 
  13.  Wisata Pilgrim (ziarah) : Wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok masyarakat. Wisata pilgrim banyak dilakukan ke tempat-tempat suci, makam-makam orang besar atau pemimpin miisalnya,  Vatikan, Mekkah, Candi Borobudur, Pura Besakih, atau makam Wali Songo. 
 Pustaka :

Pendit, Nyoman S : Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 1999

Tidak ada komentar:

Posting Komentar